Rabu, 14 November 2012

Asal Usul Desa Surabaya

 KERAJAAN PALEMBANG, PANGERAN SEDO ING RAJEG dan RAJA KANCING BOSI. Raja Kancing Bosi adalah putra dari Pangeran Mangkurat Sedo Ing Rajeg ( yang semasa hidupnya lebih di kenal dengan nama Pangeran Ario Utama) , Raja terakhir dari Kerajaan Palembang yang merdeka, yg memerintah dari thn 1643 s/d 1659 (Catatan: Kerajaan Palembang berdiri sejak thn 1528 stetelah kedatangan 24 orang bangsawan keturunan Raden Fatah dari Kerajaan Demak - yang tidak bersedia tunduk ke Pajang-, dipimpin oleh Pangeran Sedo Ing Lautan ke Palembang, dgn Ki Gede Ing Suro Tuo diangkat sbg Raja pertama0. Raja kancing Bosi sbg Putra Mahkota dan sekaligus sbg Panglima Kerajaan, yang kala itu dikenal dgn nama Pangeran Mangkubumi Nembing Kapal, pd tgl 22 Agustus 1658 atas perintah ayahandanya bersama beberapa orang bangsawan Palembang menyerbu 2 buah kapal VOC pimpinan Cornelis Ockerz yg sedang berlabuh di Sungai Musi. Peristiwa ini disebabkan oleh tindak tanduk Belanda (VOC) yg angkuh dan tidak menyenangkan orang Pelembang , yang dengan berbagai kecurangan dan kelicikannya acapkali mengganggu aktivitas keseharian (terutama perdagangan) Kerajaan Palembang. Dalam penyerbuan tersebut Ockerz beserta 42 orang Belanda lainnya terbunuh serta 28 orang lainnya di tawan. Untuk membalas tindakan penyerbuan orang Palembang tsb, setahun kemudian Belanda mengirimkan armadanya yg diberangkatkan dari Batavia pd tgl, 19 Oktober 1659 yg terdiri dari 11 kapal yang diawaki oleh 600 orang pelaut dan 700 orang tentara darat dipimpin Laksamana Johan Van Der Laen. Setelah hampir 1 bulan menghadapi perlawanan yg gagah berani dari penduduk Palembang, pd tgl 24 November 1659 pasukan Belanda ini membakar habis kota dan istana raja Palembang di Kota Gawang (1 Ilir, tepatnya di lokasi PT.Pusri sekarang). Dalam situasi yang demikian, penduduk Palembang yang merasa terancam di satu pihak oleh pasukan Belanda dan dipihak lain oleh amukan api, dgn sendirinya terpaksa harus mengundurkan diri. Raja Palembang Pangeran Mangkurat Sedo Ing Rajeg bersama putra mahkota, Pangeran Mangkubumi Nembing Kapal (Raja Kancing Bos ) terpaksa menyingkir ke Wilayah Indralaya. Setelah beberapa kali melancarkan aksi-aksi perlawanan secara gerilya thdp pihak Belanda, Pengeran Sedo Ing Rajeg wafat dalam pengungsiannya dan dimakamkan di Saka Tiga (Indralaya) . Dalam pada itu setelah Palembang rata dengan tanah karena penyerbuan Belanda th 1659 tsb, Pangeran Ario Kesuma alias Ki Mas Hindi , yaitu saudara (adik) Pangeran Sedo Ing Rajeg , diangkat sebagai Pengeran Palembang (dengan persetujuan Belanda dan atas anjuran penguasa Jambi yang bersahabat dengan Belanda). Selanjutnya pd thn 1675 Ki Mas Hindi mengangkat dirinya sebagai Sultan Kerajaan Palembang menjadi Kesultanan dengan sekaligus merubah corak pemerintahan yg lebih condong ke corak Melayu, Ki Mas Hundi juga memindahkan keraton dan Kota Palembang dari Kota Gawang ke Beringin Janggut. Sementara itu sesuai wasiat Pangeran Sedo Ing Rajeg sebelum wafatnya, untuk menghindari pengejaran pihak Belanda dan demi kelanjutan perlawanan secara gerilya, Raja kancing Bosi dana para pengikutnya berpindah kedududkan lebih ke pedalaman lagi, yaitu wilayah OKU hingga saat meninggalnya dan dimakamkan di desa Rasuan OKU. 
 
Masjid Nurul Wathon, Desa Surabaya OKU Timur
Selanjutnya melihat situasi keamanan yg semakin genting, putra Raja Kancing Bosi yang bernama Makdum Sakti meminta kepada putranya yang bernama Dipati Ratu untuk mencari daerah pemukiman baru lebih kepedalaman lagi sampai di suatu kawan hutan yg strategis secara alamiah di pinggir sungai Komering, dan membuka kampung yang diberi nama Surabaya. Konon nama tsb sengaja dipi;ih berdasarkan dua alasan. Pertama karena tempat tsb terletak persis di pinggir perairan (sungai) yang banyak buayanya (sarang buaya) yg sengaja digunkansbg benteng dalam menghadapi pengejaran Belanda. Kedua sbg "napak tilas" perjalanan para pendiri Kerajaan Palembang yang dalam pelayaran/perpindahannya dari Demakke Palembang pd awal abad ke-16 bertolak melalui Kota Surabaya> Riwayat keberadaan Kerajaan Palembang ini hingga transformasinya menjadi kesultanan merupakan fakta sejarah yg didukung banyak sumber otentik. Demikian juga Pengeran Sedo Ing Rajeg dan putranya. Raja Kancing Bosi alias Pengeran Mangkubumi Nembing Kapal yg berjuang menentang penjajahan Belanda pada abad ke - 17 adalah tokoh-tokoh sejarah, bukan dongeng ataupun mitos.Demikian semoga uraian singkat ini dapat menjadi bahan pencerahan terutama bagi para peminat dan pemerhati sejarah perjuaangan nasional kita. Tks Wasswrwb>

14 komentar:

  1. Semoga bermanfaat bagi anak/cucung kita kelak.

    BalasHapus
  2. aslamualikum yay arkas iwari salam kenal, perkenalkan nama saya ahmad andika, saya masih berdarah kumoring surabaya dari ibu, sedangkan dari bapak bugis bone, hanya kakek nenek saja yang merantau di palembang, sedangkan ayah ibu saya lahir di palembang, adakah rute tujuan dari palembang ke sana ? atau alamat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Desa kelahiran umak ubak ku adalah surabaya, walaupun sikam tinggal di banding agung tp surabaya adalah desa induk kami, bagi yg ingin ke surabaya byk jalan menuju desa ini, dari palembang melewati kota prabumulih, kemudian ke arah kota baturaja dilanjutkan menuju ke arah kota martapura, tp seblm sampai ke kota martapura akan melewati simpang trans, masuk ke simpang tran menuju ke unit 2 yg lebih dikenal dengan sebutan pasar gotongroyong, kemudian lanjutkan menuju batumarta 6 ( unit 6 ) lanjut lagi ke unit 8, unit 9 , maka akan sampai ke desa surabaya madang suku 3 , oku timur sumsel. Yg lebih dekat palembang - desa kotanegara nyebrang, masuk ke unit 9 sampai ke.surabaya.

      Hapus
    2. Desa kelahiran umak ubak ku adalah surabaya, walaupun sikam tinggal di banding agung tp surabaya adalah desa induk kami, bagi yg ingin ke surabaya byk jalan menuju desa ini, dari palembang melewati kota prabumulih, kemudian ke arah kota baturaja dilanjutkan menuju ke arah kota martapura, tp seblm sampai ke kota martapura akan melewati simpang trans, masuk ke simpang tran menuju ke unit 2 yg lebih dikenal dengan sebutan pasar gotongroyong, kemudian lanjutkan menuju batumarta 6 ( unit 6 ) lanjut lagi ke unit 8, unit 9 , maka akan sampai ke desa surabaya madang suku 3 , oku timur sumsel. Yg lebih dekat palembang - desa kotanegara nyebrang, masuk ke unit 9 sampai ke.surabaya.

      Hapus
  3. Aku juga berdarah kumoring surabaya, kakek buyut kami bernama Hi. Prabu.

    BalasHapus
  4. 🙏AssalamualaikumWrWb. Arkas Iwari bagus dan bermanfaat menginisiasi asal-usul Desa tercinta SURABAYA yg terletak di Kabupaten Komering Ulu - Provinsi Sumatera Selatan. Banyak hal bisa dilakukan, oleh karena jati-diri seseorang adalah juga dimana - apa - bagaimana leluhur dan asal muasalnya. [ Saya ada pemeo: _Apabila seseorang itu tidak jelas, dimana asal usulnya, maka ia berasal dari lobang kayu._ ]. Itu hanyalah suatu cara saya utk diri saya dan anak cucu agar tetap mempertahankan hubungan dan memelihara silaturrahim dengan sesama warga Surabaya Komering. Selain tetap mempertahankan adanya rumah dan komunitas sesama dgn warga disana, termasuk pula dgn keberadaan Masjid Nurul Wathon yg anda posting. Sejak Kancing Bosi hingga kini, Surabaya amat menarik termasuk kita-kita kini dan anda yg menyandang nama: Iwari. Anda tentu tahu: Iwari = Famili. 👍 Salam sanga-iwari: Abdilla Fauzi Achmad.

    BalasHapus
  5. Desa kelahiran umak ubak ku adalah surabaya, walaupun sikam tinggal di banding agung tp surabaya adalah desa induk kami, bagi yg ingin ke surabaya byk jalan menuju desa ini, dari palembang melewati kota prabumulih, kemudian ke arah kota baturaja dilanjutkan menuju ke arah kota martapura, tp seblm sampai ke kota martapura akan melewati simpang trans, masuk ke simpang tran menuju ke unit 2 yg lebih dikenal dengan sebutan pasar gotongroyong, kemudian lanjutkan menuju batumarta 6 ( unit 6 ) lanjut lagi ke unit 8, unit 9 , maka akan sampai ke desa surabaya madang suku 3 , oku timur sumsel.

    BalasHapus
  6. Desa kelahiran umak ubak ku adalah surabaya, walaupun sikam tinggal di banding agung tp surabaya adalah desa induk kami, bagi yg ingin ke surabaya byk jalan menuju desa ini, dari palembang melewati kota prabumulih, kemudian ke arah kota baturaja dilanjutkan menuju ke arah kota martapura, tp seblm sampai ke kota martapura akan melewati simpang trans, masuk ke simpang tran menuju ke unit 2 yg lebih dikenal dengan sebutan pasar gotongroyong, kemudian lanjutkan menuju batumarta 6 ( unit 6 ) lanjut lagi ke unit 8, unit 9 , maka akan sampai ke desa surabaya madang suku 3 , oku timur sumsel.

    BalasHapus
  7. Alhamdulilah akhirnya saya jadi lebih mengenal sejarah dusun kelahiran akas dan ombay kami..mereka berdua asli dusun komering surabaya..akas kami alm kapten H.munawari bin syafei dan ombay almarhumah Hj.tjik unah binti A.Dahlan..melihat dusun komering surabaya teringat akan mreka berdua..smoga kami tetap akan ingat asal usul kami dan tdk melupakan tanah kelahiran leluhut kami

    BalasHapus
  8. Jadi kita sbg anak cucu tuyuk kita kaunyin danglupako tiuh surabaya cawako ditian kaunyin sejarah tiuh kita (sobirin bin habusin domisili jmb)

    BalasHapus
  9. Ayah saya berasal dari dusun surabaya. Saya lahir dan besar di jakarta..saya sudah beberapa kali pulang dan singgah ke kampung. Semoga persaudaraan antara orang2 kampung surabaya tetap terjalin dan kita satu sama lain adalah saudara sekampung. Semoga kedepannya dapat dipersatukan antara orang2 saudara diperantauan sehingga dapat kompak dan saling membantu satu sama lain. Salam saudara dan kompak dari saya yg di jakarta.

    BalasHapus
  10. Alhamdulilah nyak ja keturunan Jak tiyuh Surabaya umak ku Ali Surabaya. Ubak ku Jak muaradua ,tolah akasmu sirod H,Bakori kampung 3 kabolah masigid podok kalangan

    BalasHapus
  11. numpang tanya kolpah iwari, tolah asli Puyang sikamiling kampung 4 sapa yo, nyakja lokok keturunan na bakna 🙏🙏🙏

    BalasHapus
  12. desa akas saya, akas abu jamin yusuf beliau berasal dari desa surabaya lalu merantau ke lampung dan tinggal di bekasi saat ini sudah almarhum, orang tua akas saya namanya muhammad yusuf, saya sebagai cucunya ingin cari tahu tentang desa akas saya karena tidak pernah pulang ke desa surabaya.

    BalasHapus